By World BEYOND War, Februari 13, 2021
10 tahun setelah pemerintah Bahrain menindak protes massa pro-demokrasi secara besar-besaran pada bulan Februari 2011, negara itu terus dilanda kerusuhan, krisis politik, dan pelanggaran hak asasi manusia. Orang-orang Bahrain terus melakukan protes dan demonstrasi hampir setiap malam, meneruskan seruan mereka untuk kebebasan politik dan ekonomi yang lebih besar serta penghormatan yang lebih tinggi terhadap hak-hak manusia, sipil, dan politik. Pemerintah terus menangani demonstrasi ini dengan kekerasan dan kekerasan, menangkap pembangkang dan pengkritik, dan mengisi penjara dengan penunjuk perasaan yang aman. Langkah-langkah ini oleh pemerintah tidak membawa kepada perdamaian yang berkelanjutan, tetapi telah membantu menimbulkan rasa tidak puas hati di antara banyak pihak. Setelah empat tahun pemerintahan Trump mengabaikan hak asasi manusia dalam dasar AS terhadap Bahrain, panel ini membincangkan langkah-langkah apa yang harus diambil oleh Kongres dan pentadbiran Biden untuk menangani krisis yang sedang berlaku di Bahrain. Panel tersebut membahas usaha membebaskan tahanan politik dan mengakhiri budaya kekebalan di negara ini. Di samping itu, panel itu menangani cara-cara untuk menekan pentadbiran Biden untuk menghentikan sokongan ketenteraan AS terhadap pemerintah Bahrain.
Ahli panel: Husain Abdulla, Ali Mushaima, Medea Benjamin, dan Barbara Wien
Moderator: David Swanson