By World BEYOND War, Disember 11, 2020
World BEYOND War Pengarah Pendidikan Phill Gittins menyumbang kepada penciptaan satu laporan baru oleh Caroline Brooks dan Basma Hajir disebut "Pendidikan perdamaian di sekolah formal: Mengapa penting dan bagaimana ia dapat dilakukan?"
Laporan ini meneroka bagaimana pendidikan perdamaian di sekolah, kesannya yang berpotensi dan bagaimana ia dapat dilaksanakan dalam praktik.
Penyelidikan ini melibatkan tinjauan literatur yang meneroka tujuan, teori dan praktik pendidikan perdamaian, termasuk kajian kes program pendidikan perdamaian yang disampaikan di sekolah formal dalam berbagai konteks yang terkena konflik. Isu dan persoalan utama yang muncul dari tinjauan tersebut kemudian disiasat melalui wawancara dengan akademik dan pengamal pendidikan perdamaian terkemuka.
Laporan itu berpendapat bahawa ada kes yang kuat untuk memajukan pemahaman dan praktik pendidikan perdamaian di sekolah formal dan bahawa sekolah dapat memainkan peranan penting dalam memajukan tujuan perdamaian. Bagaimanapun, sekolah formal tidak hanya memberikan pengetahuan dan kemahiran, tetapi juga membentuk nilai, norma, sikap dan sikap sosial dan budaya.
Intervensi pendidikan damai di sekolah telah terbukti menghasilkan peningkatan sikap dan kerjasama di antara murid-murid, dan penurunan kadar kekerasan dan keciciran. Walau bagaimanapun, pengarusutamaan pendidikan perdamaian tidak mudah. Ruang untuk pendidikan perdamaian perlu dijumpai dalam sistem yang ada, di mana pekerjaan pelengkap dapat dilakukan.
Memajukan pendidikan perdamaian dalam konteks sekolah formal memerlukan pendekatan dan proses pelbagai aspek. Tidak ada penyelesaian yang sesuai untuk semua, tetapi ada beberapa prinsip dan pendekatan utama yang diperlukan:
- mempromosikan hubungan yang sihat dan budaya sekolah yang aman;
- menangani keganasan struktur dan budaya di sekolah;
- dengan mengambil kira cara pendidikan disampaikan di dalam kelas;
- menghubungkan pendekatan pendidikan perdamaian yang tertumpu pada individu dan juga hasil sosio-politik yang lebih luas;
- menghubungkan pendidikan perdamaian di sekolah dengan amalan masyarakat yang lebih luas dan pelaku bukan formal, seperti organisasi bukan kerajaan dan organisasi masyarakat sivil; dan
- di mana mungkin mempunyai dasar dan perundangan pendidikan yang mendukung pendidikan perdamaian untuk mencapai integrasi penuh ke dalam persekitaran sekolah formal.